Dengan menggunakan kereta akhirnya kita sampai di Salzburg. Kota terindah yang pernah aku jumpai hingga kini!
Sebenarnya ga fair sih, soalnya aku memang pecinta suburban (lebih tepatnya perkampungan), dan disini aku berkesempatan untuk bisa menikmati luar kotanya (di kota lain ga ada waktu turun ke kampung). Aku penikmat sejati suasana perbukitan, pegunungan dan perkampungan instead of pantai, laut atau perkotaan.
Jadi sewaktu hostel tempat nginep kita nawarin paket tour napak tilas pembuatan film ‘The Sound of Music’ (yang notabene sangat menelanjangi keindahan perbukitan di Salzburg), aku tentu saja ikut. Tentang The Sound of Music, film ini memenangkan Best Picture Academy Award 1965, bersetting pada saat World War II thn 1939-1945 di Austria, dan dihiasi dengan lagu2 indah karya Rodgers-Hammerstein *jadi inget konser 1993 dulu: The hills are alive with the sound of music…*.
Perjalanan pertama tour ini ke taman tempat bermain anak2 Captain Von Trapp di film tersebut (Mirabell Palace?), sebuah area yang banyak dipenuhi bunga dan berlatar belakang bukit Monchsberg, yang juga menjadi setting di film ini. Selanjutnya ke tempat tinggal keluarga utama dalam film ini, Palace of Leopoldskron, sebuah puri (bisa disebut istana sih kalo lihat lay out nya) yang memiliki danau di belakangnya, dan tentu saja the famous Gazebo nya *inget lagu: I am 16 going on 17*.
Perjalanan kita berlanjut ke area perbukitan dengan rumah2 pedesaan dan pegunungan serta danau sebagai latar belakangnya, what a wonderful world lah pokoknya! Di akhir perjalanan, masih ada tempat yang kita kunjungi, The Collegiate of Mondsee, dan kita sempat menyantap Apple Strudle di street café di depannya, wow!
Salzburg terbagi dua kotanya, dipisahkan oleh Salzach River yang lebar. Keputusan yang paling tepat untuk dilakukan disini adalah berjalan2 di pedestrian di samping sungai, dan menikmati keindahan kota. Walaupun masih summer, suhu tetap sejuk disini (sekitar 18 derajatan, seperti Bandung kalo musim hujan lah). Ga ada kata tentang gedung2 tua yang ada di kota ini, selain kata Amazing! Very classy dan mendukung keindahan kota kecil ini.
Di antara barisan pusat2 penjualan souvenir khas kota ini, ada satu bangunan terselip berwarna kuning yang konon katanya dulu merupakan tempat tinggal komposer klasik terkenal dunia Wolfgang Amadeus Mozart (sekarang menjadi museum Mozart). Memang Salzburg adalah kota kelahiran Mozart, ga aneh tema souvenir disini banyak menggunakan kebesaran dia, termasuk gambar pada packaging coklat. Ngomong2 tentang coklat, disini harganya emang murah banget (di Jerman juga sih), dan tentunya dengan rasa terbaik. (isn)
The End (buat Lima-logi Eurotrip ini)
6 komentar:
mmm..jadi pengen nonton lagi film sound of music..! :p
-imgar-
harusnya elu begaya dengan tangan berasa mau terbang, biar match gitu
hai salam kenal.. boleh nanya2 ga, ke venice enaknya pake tour atau engga ya? di sana mereka berbahasa inggris kan? thanks
Oh ya saya namanya elly, pengen banget ke venice, kayanya pengen tanpa tour sih, tapi takut ke sasar terus, alhasil liburannya ga enjoy malah pusing mikirin jalan, enak nya gimana ya? since kamu udah pernah kesana, tolong advise ya, thanks
elly, enaknya sendiri (pastinya jauh lebih efisien pengeluaran dan bebas mo kemana aja). disana banyak yg bisa berbahasa inggris juga kok (tapi lihat2 dulu orangnya yg kira2 bisa, at least penampilan lah). kalo sendiri banget, gw juga belum pernah, enaknya bareng temen2 jadi bisa senasib sepenanggungan. tapi kalo emang sendiri, pake tour mungkin bisa jadi alternatif, jadi ada temen. gudlak ya, salam buat gondola he he
salam, mau request, bisa cerita lebih banyak tentang mondsee??? tnx
Post a Comment