Sering orang nanya: Kenapa si kamu ga kerja jadi Arsitek aja? Aku selalu jawab: hmmm..
Well, alasan sebenernya ya 'kesempatan yang datang' aja. Dan aku sangat menyukai hal baru. Aku terlalu mencintai Arsitektur, jadi aku tidak menempatkan 'beliau' pada rutinitas keseharian, takut jadinya malah jenuh. Dalam dunia kerja Marketing Communications (Marcom) yang aku jalani sekarang, ga jauh beda sebenernya dengan Arsitektur, keduanya memiliki garis Creativity! Dan aku senang melakukannya.
Arsitektur aku tempatkan pada posisi spesial setara dengan Travelling dan Music, pada akhirnya, dan aku selalu lakukan dengan penuh excited. Terus ga bosan dengan dunia Marcom? Tidak! Marcom (Brand Building: Advertising, Promotion, Event, Public Relation etc.) jelas penuh kejutan! Variant nya terlalu banyak untuk di-bosan-kan.
Arsitektur aku tempatkan pada posisi spesial setara dengan Travelling dan Music, pada akhirnya, dan aku selalu lakukan dengan penuh excited. Terus ga bosan dengan dunia Marcom? Tidak! Marcom (Brand Building: Advertising, Promotion, Event, Public Relation etc.) jelas penuh kejutan! Variant nya terlalu banyak untuk di-bosan-kan.
Dan yang pasti:
I know what I'm doing.
6 komentar:
terus kenapa kuliah arsitektur mas?
sama. gak mau menjadikan arsitektur sebagai rutinitas. takut jenuh.
imgar
Imgar... sang Banker hehe..
Ge, kuliah harus sesuai bakat, kerja harus sesuai minat. yagasi? hehe..
sama dong. urban itu menarik banget, tapi entah kenapa kerjaan gak melulu ke urban :)
nasib eta mah mel..
melly was the planolog! (ya?)
koim
Post a Comment